Tuesday, January 8, 2013

A Day in Anyer


Pada tanggal 3 Desember 2011 saya dan 5 teman saya berkunjung ke pantai Anyer. Kami menggunakan 1 mobil pribadi dan perjalanan dari Bogor menuju Anyer memakan waktu kurang lebih 4 jam. Sesampainya disana kami masih harus mencari ke beberapa tempat singgah dikarenakan ramainya pantai pada saat itu. Setelah kami menemukan lokasi yang tepat, kami bergegas turun dan mengganti pakaian. Menurut saya, fasilitas kamar mandi yang terdapat disana jauh dibawah standar kamar mand yang seharusnya bersih dan layak. Setelah selesai, kami berjalan menuju pantai dan pantainya pun masih sangat ramai oleh pengunjung. Sepengamatan saya, pantainya kotor dan banyak sampah dimana-mana. Terdapat banyak tempat makan, warung dan pedagang-pedagang yang berkeliling, tidak heran jika pantainya kotor. Kami memutuskan untuk berfoto-foto dan main air. Fasilitas untuk bermain di pantainya pun sangat terbatas, jika saya tidak salah hanya ada fasilitas banana boat disana. Lalu seorang teman saya mengajak untuk naik banana boat, karena saya takut jadi saya memutuskan untuk menjadi juru foto untuk mereka. Untuk menikmati fasilitas banana boat selama kurang lebih 15-20 menit, dikenakan biaya Rp.150.000,00 Setelah puas bermain di pantai, kami merasa lelah dan lapar jadi kami pergi ke sebuah warung dekat situ. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa daerah sekitar tidak pantai yang saya kunjungi tidak ada yang bersih. Jadi, kami beristirahat di warung tersebut dengan kondisi yang kotor karena sampah. Setelah kami kira cukup beristirahat, kami memutuskan untuk mandi. Untuk mandi pun kami harus mengantri sebentar karena fasilitas kamar mandi yang jumlahnya kurang mencukupi. Kami memulai perjalanan pulang sekitar pukul 15.00 WIB dan tiba di Bogor pukul 10.30 WIB. Tapi bagaimana pun, itu merupakan pengalaman yang menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman


A 3-Day trip to bali


Pada tanggal 21 November 2012 kemarin saya bersama teman – teman saya berkesempatan untuk menikmati liburan singkat di Bali. Saya mendapat keberangkatan ke Bali pada pukul 10.20 WIB. Jadi, sehari sebelum hari keberangkatan, teman-teman saya bermalam dirumah saya agar tidak terlambat menuju bandara. Kami berangkat dari Bogor menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.00 WIB dengan menggunakan bus Damri. Setelah tiba di bandara, kami menunggu sekitar 2 jam sebelum keberangkatan pesawat kami. Akhirnya kami tiba di Bali sekitar pukul 12.00 WIT waktu setempat. Pada waktu itu bertepatan dengan hari Rabu, tapi suasana di Bandara Ngurah Rai sangat ramai. Bandaranya cukup bersih dan cuaca di sekitar bandara agak panas.

Kami bergegas menemui teman kami yang kebetulan bekerja di tour&travel sehingga akomodasi dan guide tour kami selama 3 hari kedepan di Bali sudah siap. Perlahan-lahan kami keluar dari area parkir bandara dengan perasaan yang amat sangat senang. Ternyata  sedang ada pembangunan bandara khusus terminal kedatangan dari dalam negeri, tidak terbayangkan betapa luas dan besarnya ketika itu sudah terbangun. Sepanjang jalan pandangan mata saya tidak terlepas dari jalan-jalan yang kamu lalui. Tempat penginapan kami bernama Villa Surya Mas yang berlokasi di Jl. Seminyak. Villa kami sangat bagus, terdiri dari 2 lantai, terdapat 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi, dan terdapat kolam renang yang berada di dalam villa. Penduduk sekitar pun sangat ramah, lingkungannya pun sangat bersih. Saya merasa tidak sabar untuk melihat daerah di sekitar Jl. Seminyak jadi saya memutuskan untuk berkeliling dengan berjalan kaki.

Di sepanjang Jl. Seminyak terdapat aneka toko souvenir khas Bali. Toko-tokonya berjejeran tidak ada celah, ada pun celah tapi itu hanya gang kecil memasuki rumah penduduk sekitar. Di sepanjang trotoar saya menemukan banyak sesajen di depan toko para penjual masing-masing. Dari situ bisa sangat terlihat bagaimana mereka sangat religius dan terdapat bagunan-bangunan khas Bali sehingga terlihat juga bagaimana mereka sangat menjaga adat istiadatnya. Walaupun banyak wisatawan atau penduduk lokal ada di sekitar situ, di sepanjang jalan itu tidak berceceran sampah dimana-mana, bisa terlihat juga bagaimana wisatawan dan penduduk lokal sangat menjaga dan menghargai kebersihan daerahnya. Saya pun pulang menuju villa karena teman-teman saya sudah menunggu untuk berangkat menuju tempat souvenir Krisna.

Krisna merupakan tempat oleh-oleh souvenir khas Bali. Tempatnya besar dan bersih, harganya pun sangat terjangkau. Setelah puas membeli buah tangan, perjalanan dilanjutkan ke Beachwalk di daerah Kuta. Kami mengunjungi Mall Beachwalk. Mallnya sangat besar, luas dan megah, tapi kami tidak berlama-lama dan langsung menuju Hard Rock Hotel, kami berfoto-foto di depan gitar & papan seluncur raksasa tersebut, dilanjutkan dengan mengunjungi cafe di sekitar Kuta. Untuk mengakhiri hari pertama di Bali, saya mengunjungi Nasi Pedas Ibu Andika yang berlokasi di Jl. Raya Kuta. Sebenarnya nasi pedas itu mirip seperti nasi rames, tapi sambalnya yang luar biasa pedasnya menjadi daya tarik bagi pengunjung. Saya pun pulang, dan berakhirlah hari pertama kami di Bali.

Hari ke dua, tujuan pertama kami ke tempat oleh-oleh souvenir khas Bali lagi, tapi kali ini bernama Galuh yang berlokasi di Batubulan, Gianyar.  Galuh terkenal karena merupakan pusat kain batik untuk oleh-oleh khas Bali. Sehabis itu, kami melanjutkan perjalanan ke Ubud untuk mengunjungi Monkey Forest, untuk tarif masuk hanya dikenakan biaya Rp. 15.000,00 per  orang.  Begitu saya memasuki lokasi, sudah bisa terlihat monyet-monyet yang sedang berjalan-jalan dan duduk-duduk di sepanjang jalan tersebut. Tempatnya tidak kotor, tapi menurut pendapat saya agak kurang sedikit terawat. Waktu menunjukkan sekitar pukul 13.30 WIT, tujuan ke tiga kami adalah Garuda Wisnu Kencana atau biasa sering disebut GWK. Di sana saya berfoto-foto di depan patung Wisnu yang ukurannya amat sangat besar, itu pun baru setengah jadi. Lalu saya berpindah ke patung burung garuda yang ukurannya pun sama besarnya. Di sana saya bisa melihat bagaimana cara pengelola menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi para wisatawan, anda tidak akan bisa melihat sampah berceceran di sana. Setelah puas berkeliling, perjalanan dilanjutkan ke Jimbaran, saya berencana untuk makan malam disana. Kami tiba di Jimbaran sekitar pukul 18.00 WIT, dan langsung memesan makan malam. Suasananya sangat romantis dan indah tepat berada di Pantai Jimbaran. Tarif makanan di Jimbaran menurut saya sangat murah karena saya sebelumnya mengira untuk dapat makan malam dengan pemandangan langsung ke pantai akan merogoh kocek yang lumayan mahal. Setelah perut terisi dan kebetulan cuaca agak mendung, kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang, teman saya Mas Ibrahim menawarkan untuk mengunjungi toko surf yang sedang diskon, kami mengiyakan lalu setelah dari situ kami pulang.

Tiba lah saya di hari terakhir di Bali, 3 hari 2 malam sangat tidak terasa jika dihabiskan di sini. Sebelum saya melanjutkan perjalanan saya hari ini, saya dan teman-teman saya berjalan kaki menuju pantai Double Six yang berada di dekat villa kami. Pantainya bersih dan tidak terlalu ramai. Karena cuaca cukup panas kami memutuskan untuk bersantai di cafe di pantai tersebut. Lalu kami pulang, dan mengemas barang-barang kami tujuan berikut kami berkunjung ke monumen pasca terjadinya bom Bali. Setelah selesai melihat-lihat, kami melanjutkan perjalanan ke rumah makan Ayam Betutu di Jl. Raya Tuban. Sesampainya kami di sana, begitu banyak orang yang mengantri untuk makan, jadi kami menunggu sebentar untuk medapat meja.  Suasananya sangat ramai dan panas. Di rumah makan ini kita dapat memilih ukuran ayam yang akan kita pesan, yaitu satu ekor, setengah, atau seperempat ekor. Penyajian ayam betutu ini disajikan dengan plecing kangkung, kacang sangrai, dan sambal matah. Ayam betutu ini disiram dengan bumbu lengkap dari bawang merah, bawang putih, cabe hijau dan merah, kunyit dan rempah-rempah yang luar biasa pedasnya. Setelah dari rumah makan Ayam Betutu, kami kembali lagi ke Krisna untuk membeli sisa oleh-oleh yang akan dibeli. Waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 13.30 WIT, dan kebetulan kami mendapat penerbangan untuk tujuan Jakarta pada pukul 18.20 WIT jadi kami memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu kami di Bali dengan berkunjung ke Discovery Mall. Discovery Mall merupakan mall seperti mall-mall pada dasarnya tapi di belakang mall tersebut terdapat pantai kuta, sehingga kita bisa menikmati pemandangan dan suasana pantai.
Tidak terasa waktu sudah hampir menunjukkan pukul  17.00 WIT, kami bergegas menuju bandara Ngurah Rai. Sesampainya di bandara kami berpamitan kepada Mas Ibrahim dan Mbak Ina yang ikut serta mengantar kami. Sangat sedih rasanya karena harus kembali ke Bogor, tapi pengalaman ini tidak akan terlupakan karena Bali menyimpan begitu banyak  keiistimewaan.