Pada tanggal 21 November 2012 kemarin saya bersama teman –
teman saya berkesempatan untuk menikmati liburan singkat di Bali. Saya mendapat
keberangkatan ke Bali pada pukul 10.20 WIB. Jadi, sehari sebelum hari
keberangkatan, teman-teman saya bermalam dirumah saya agar tidak terlambat
menuju bandara. Kami berangkat dari Bogor menuju Bandara Soekarno-Hatta pada
pukul 06.00 WIB dengan menggunakan bus Damri. Setelah tiba di bandara, kami
menunggu sekitar 2 jam sebelum keberangkatan pesawat kami. Akhirnya kami tiba
di Bali sekitar pukul 12.00 WIT waktu setempat. Pada waktu itu bertepatan
dengan hari Rabu, tapi suasana di Bandara Ngurah Rai sangat ramai. Bandaranya
cukup bersih dan cuaca di sekitar bandara agak panas.
Kami bergegas menemui teman kami yang kebetulan bekerja di
tour&travel sehingga akomodasi dan guide tour kami selama 3 hari kedepan di
Bali sudah siap. Perlahan-lahan kami keluar dari area parkir bandara dengan
perasaan yang amat sangat senang. Ternyata
sedang ada pembangunan bandara khusus terminal kedatangan dari dalam
negeri, tidak terbayangkan betapa luas dan besarnya ketika itu sudah terbangun.
Sepanjang jalan pandangan mata saya tidak terlepas dari jalan-jalan yang kamu
lalui. Tempat penginapan kami bernama Villa Surya Mas yang berlokasi di Jl.
Seminyak. Villa kami sangat bagus, terdiri dari 2 lantai, terdapat 3 kamar
tidur dan 3 kamar mandi, dan terdapat kolam renang yang berada di dalam villa.
Penduduk sekitar pun sangat ramah, lingkungannya pun sangat bersih. Saya merasa
tidak sabar untuk melihat daerah di sekitar Jl. Seminyak jadi saya memutuskan
untuk berkeliling dengan berjalan kaki.
Di sepanjang Jl. Seminyak terdapat aneka toko souvenir khas
Bali. Toko-tokonya berjejeran tidak ada celah, ada pun celah tapi itu hanya
gang kecil memasuki rumah penduduk sekitar. Di sepanjang trotoar saya menemukan
banyak sesajen di depan toko para penjual masing-masing. Dari situ bisa sangat
terlihat bagaimana mereka sangat religius dan terdapat bagunan-bangunan khas
Bali sehingga terlihat juga bagaimana mereka sangat menjaga adat istiadatnya.
Walaupun banyak wisatawan atau penduduk lokal ada di sekitar situ, di sepanjang
jalan itu tidak berceceran sampah dimana-mana, bisa terlihat juga bagaimana
wisatawan dan penduduk lokal sangat menjaga dan menghargai kebersihan daerahnya.
Saya pun pulang menuju villa karena teman-teman saya sudah menunggu untuk
berangkat menuju tempat souvenir Krisna.
Krisna merupakan tempat oleh-oleh souvenir khas Bali. Tempatnya
besar dan bersih, harganya pun sangat terjangkau. Setelah puas membeli buah
tangan, perjalanan dilanjutkan ke Beachwalk di daerah Kuta. Kami mengunjungi Mall
Beachwalk. Mallnya sangat besar, luas dan megah, tapi kami tidak berlama-lama
dan langsung menuju Hard Rock Hotel, kami berfoto-foto di depan gitar &
papan seluncur raksasa tersebut, dilanjutkan dengan mengunjungi cafe di sekitar
Kuta. Untuk mengakhiri hari pertama di Bali, saya mengunjungi Nasi Pedas Ibu
Andika yang berlokasi di Jl. Raya Kuta. Sebenarnya nasi pedas itu mirip seperti
nasi rames, tapi sambalnya yang luar biasa pedasnya menjadi daya tarik bagi
pengunjung. Saya pun pulang, dan berakhirlah hari pertama kami di Bali.
Hari ke dua, tujuan pertama kami ke tempat oleh-oleh souvenir
khas Bali lagi, tapi kali ini bernama Galuh yang berlokasi di Batubulan,
Gianyar. Galuh terkenal karena merupakan
pusat kain batik untuk oleh-oleh khas Bali. Sehabis itu, kami melanjutkan
perjalanan ke Ubud untuk mengunjungi Monkey Forest, untuk tarif masuk hanya
dikenakan biaya Rp. 15.000,00 per
orang. Begitu saya memasuki
lokasi, sudah bisa terlihat monyet-monyet yang sedang berjalan-jalan dan
duduk-duduk di sepanjang jalan tersebut. Tempatnya tidak kotor, tapi menurut
pendapat saya agak kurang sedikit terawat. Waktu menunjukkan sekitar pukul
13.30 WIT, tujuan ke tiga kami adalah Garuda Wisnu Kencana atau biasa sering
disebut GWK. Di sana saya berfoto-foto di depan patung Wisnu yang ukurannya
amat sangat besar, itu pun baru setengah jadi. Lalu saya berpindah ke patung
burung garuda yang ukurannya pun sama besarnya. Di sana saya bisa melihat
bagaimana cara pengelola menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi para wisatawan,
anda tidak akan bisa melihat sampah berceceran di sana. Setelah puas
berkeliling, perjalanan dilanjutkan ke Jimbaran, saya berencana untuk makan
malam disana. Kami tiba di Jimbaran sekitar pukul 18.00 WIT, dan langsung
memesan makan malam. Suasananya sangat romantis dan indah tepat berada di
Pantai Jimbaran. Tarif makanan di Jimbaran menurut saya sangat murah karena
saya sebelumnya mengira untuk dapat makan malam dengan pemandangan langsung ke
pantai akan merogoh kocek yang lumayan mahal. Setelah perut terisi dan
kebetulan cuaca agak mendung, kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan
pulang, teman saya Mas Ibrahim menawarkan untuk mengunjungi toko surf yang
sedang diskon, kami mengiyakan lalu setelah dari situ kami pulang.
Tiba lah saya di hari terakhir di Bali, 3 hari 2 malam sangat
tidak terasa jika dihabiskan di sini. Sebelum saya melanjutkan perjalanan saya
hari ini, saya dan teman-teman saya berjalan kaki menuju pantai Double Six yang
berada di dekat villa kami. Pantainya bersih dan tidak terlalu ramai. Karena
cuaca cukup panas kami memutuskan untuk bersantai di cafe di pantai tersebut.
Lalu kami pulang, dan mengemas barang-barang kami tujuan berikut kami berkunjung
ke monumen pasca terjadinya bom Bali. Setelah selesai melihat-lihat, kami
melanjutkan perjalanan ke rumah makan Ayam Betutu di Jl. Raya Tuban.
Sesampainya kami di sana, begitu banyak orang yang mengantri untuk makan, jadi
kami menunggu sebentar untuk medapat meja.
Suasananya sangat ramai dan panas. Di rumah makan ini kita dapat memilih
ukuran ayam yang akan kita pesan, yaitu satu ekor, setengah, atau seperempat
ekor. Penyajian ayam betutu ini disajikan dengan plecing kangkung, kacang
sangrai, dan sambal matah. Ayam betutu ini disiram dengan bumbu lengkap dari
bawang merah, bawang putih, cabe hijau dan merah, kunyit dan rempah-rempah yang
luar biasa pedasnya. Setelah dari rumah makan Ayam Betutu, kami kembali lagi ke
Krisna untuk membeli sisa oleh-oleh yang akan dibeli. Waktu itu jam menunjukkan
sekitar pukul 13.30 WIT, dan kebetulan kami mendapat penerbangan untuk tujuan
Jakarta pada pukul 18.20 WIT jadi kami memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu
kami di Bali dengan berkunjung ke Discovery Mall. Discovery Mall merupakan mall
seperti mall-mall pada dasarnya tapi di belakang mall tersebut terdapat pantai kuta,
sehingga kita bisa menikmati pemandangan dan suasana pantai.
Tidak terasa waktu sudah hampir menunjukkan pukul 17.00 WIT, kami bergegas menuju bandara
Ngurah Rai. Sesampainya di bandara kami berpamitan kepada Mas Ibrahim dan Mbak
Ina yang ikut serta mengantar kami. Sangat sedih rasanya karena harus kembali
ke Bogor, tapi pengalaman ini tidak akan terlupakan karena Bali menyimpan
begitu banyak keiistimewaan.